tanggapan akademis

masih menyoal webometrics, berikut tanggapan akademis atas laporan seminar webometrics yang disampaikan panitia kepada kepala pusat TANGGAPAN AKADEMIS LAPORAN SEMINAR WEBOMETRICS

kode kereta api (2)

Kode kedua untuk lokomotif (penarik gerbong). Biasanya dengan template X(X)-YYYZZ
Arti kode tersebut :
X(X) berarti jumlah sumbu roda penggerak
A = 1
B = 2 (BB berarti 2+2)
C = 3 (CC berarti 3+3)
D = 4
YYY merupakan identitas mesin. Y pertama bernilai 2 berarti loko diesel elektris dan bernilai 3 berarti loko diesel hidrolis
ZZ merupakan nomer inventaris PT KA
Contoh : CC20330 berarti loko dengan sumbu roda penggerak 3+3 dengan mesin diesel elektris dan nomer inventaris 30

kode kereta api (1)

Lokasi kode ini ada di samping kanan dan kiri masing-masing gerbong dan juga ada di dalam (di atas pintu). Kode yang ada menggunakan template K1-xx-y-zz

Dua karakter pertama adalah :
K1  : Gerbong kelas Eksekutif
KM1 : Gerbong Makan kelas Eksekutif
K2 : Gerbong kelas Bisnis
KM2 : Gerbong Makan kelas Bisnis
K3 : Gerbong kelas Ekonomi
KM3 : Gerbong Makan kelas Ekonomi
KMP : Gerbong Makan Pembangkit (Jenis Kereta Makan + Pembangkit Mini) biasanya hanya untuk kelas Ekonomi dan Bisnis (KMP3 KMP2)
KP : Gerbong Pembangkit Listrik
BP : Gerbong Bagasi

xx menunjukkan tahun pembuatan
y merupakan seri boogie
5 : 1 Boogie 4 roda ditiap tiap roda mengunakan per keong , termasuk per utamanya dengan mak kecepatan 100 km/h.
6 : 1 Boogie 4 roda ditiap roda menggunakan per keong , per utama menggunakan per daun dengan mak kecepatan 100 km/h.
7 : 1 Boogie 4 roda ditiap roda menggunakan per daun, termasuk per utamanya dengan mak kecepatan 100 km/h.
8 : 1 Boogie 4 roda ditiap roda menggunakan suspensi pegas karet, suspensi sekunder menggunakan per keong dengan mak kecepatan 120 km/h.
9 : 1 Boogie 4 roda ditiap roda menggunakan suspensi pegas karet, suspensi sekunder menggunakan pegas udara dengan mak kecepatan 120 km/h

zz merupakan nomer inventaris dari PT KA

Contoh : K1-56505 berarti kereta kelas 1 (eksekutif) yang dibuat tahun 56 dengan bogie 5 dan nomer inventaris 05

serahkan pada ahlinya….

Ungkapan ini sering kita dengar saat kampanye pemilihan calon gubernur DKI 2009 yang lalu yang kemudian dimenangkan oleh pengucap kata tersebut yaitu Fauzi Bowo. Namun artikel ini tidak akan membahas banjir dan fauzi bowo hanya ikutan nebeng pada ungkapan tersebut.

Masih menyambung keramaian di posting sebelumnya menyoal webo. Di hari kamis yang lalu kantor mengadakan seminar soal webo. Salah satu pembicara menyoal URL kantor yang ganda dan membuat sebuah penilaian ala webo. URL -deptan mendapat score yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan .litbang padahal URL -deptan tidak akan mendongkrak score webo dari Litbang.

Ada satu yang dilupakan pembicara yaitu soal sejarah. URL -deptan sudah ada sejak tahun 2003/2004 sehingga wajar kalau crawler Google dan mesin pencari akan memberi score yang lebih tinggi sementara URL .litbang baru seumur jagung (3 bulan) saat Petinggi Litbang punya kebijakan untuk menaikkan rangking webometrics instansi litbangnya.

Dari sanggahan ini pembicara menyadari bahwa domain ganda bukan barang baru di dunia internet. Untuk itu harus ada peralihan. Peralihan bukan suatu pekerjaan yang mudah.

Universitas Indonesia awalnya mempunyai dua domain yaitu ui.edu dan ui.ac.id Yang pegang ui.edu karena merasa sebagai world class university maka harus menggunakan domain internasional, sementara yang pakai ac.id karena merasa nasionalis